Anggota Polres Sikka Diingatkan Tidak Berpolitik Praktis

0
384
Foto: Kapolres Sikka Rickson PM Situmorang

NTTsatu.com – MAUMERE –  Menghadapi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sikka, Kapolres Sikka Rickson PM Situmorang langsung memberikan wanti-wanti. Dia mengingatkan segenap jajaran anggota Polres Sikka untuk tidak berpolitik praktis.

“Tugas polisi adalah menjaga keamanan dan ketertiban, termasuk pengamanan pada setiap tahapan pemilihan kepala daerah. Karena itu saya ingatkan agar polisi tidak boleh terlibat dalam politik praktis,” tegas Rickson Situmorang saat tatap muka bersama anggota Polres Sikka di Aula Kemala Hikmah Polres Sikka, Rabu (17/1).

Rickson Situmorang yang baru hari pertama bertugas di Polres Sikka mengatakan dia sangat memahami jika polisi memiliki hubungan psikologis, kedekatan, keluarga, atau pun berteman dengan pasangan bakal calon. Namun demikian, sebagai polisi haruslah tetap menjaga netralitas.

Mantan Kasubdit II Ditres Narkoba Polda Maluku ini melarang polisi dalam wilayah Polres Sikka untuk mengikuti sosialisasi, pertemuan, termasuk foto-foto dalam kegiatan politik. Larangan ini tidak berlaku bagi anggota polisi yang mendapatkan izin atau tugas pengamanan.

“Saya harapkan jangan sampai ada yang foto-foto dengan pasangan calon lalu upload di media sosial. Atau hal apa saja dalam kegiatan politik kemudian tanpa izin lalu upload di media sosial. Polisi tidak boleh berpolitik praktis,” tegas dia.

Dia menambahkan bahwa pada serah terima jabatan Kapolres Sikka beberapa hari lalu di Kupang, Kapolda NTT sudah mengingatkan tentang netralitas polisi pada kegiatan politik. Polisi harus memberikan rasa damai dan aman kepada seluruh masyarakat, baik yang memilih maupun yang dipilih.

Rickson Situmorang mengatakan pemilihan kepala daerah merupakan pesta demokrasi sebagai bentuk perwujudan dari kedaulatan rakyat. Dengan demikian polisi berkewajiban mengamankan semua tahapan. Untuk itulah, katanya, jajaran Polres Sikka sudah bertekad menyukseskan Pilgub NTT dan Pilbup Sikka.

“Tidak boleh lagi polisi menakut-nakuti masyarakat untuk memilih yang ini atau yang itu. Kami akan memberikan rasa aman. Masyarakat dari rumah mau ke TPS nanti kami amankan, hasilnya kami amankan, pelantikan nanti kami amankan, sampai masyarakat mendapat pimpinan yang baru,” terang dia.

Untuk pengamanan Pilgub NTT dan Pilbup Sikka, Polres Sikka akan melibatkan 303 personil, dibantu TNI AD 50 personil, TNI AL 40 personil, serta petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Sikka, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Linmas.

Dari 555 TPS (tempat pemungutan suara), Kabag Ops Polres Sikka Siprianus Abatan menyebut setidaknya ada 200-an TPS yang dianggap rawan.

Rickson Situmorang menjelaskan istilah rawan yang dipakai hanya untuk pemetaan dalam menentukan pola pengamanan pada TPS. Dia memastikan TPS yang dikategorikan rawan itu tidak berarti TPS-TPS tersebut dalam kondisi yang tidak kondusif.

“Ini bukan rawan yang dalam arti ngeri begitu. Rawan ini yah mungkin karena kondisi alamnya, topografi dan lain-lain. Itu hanya kriteria saja untuk menentukan pola pengamanan. Saya belum tahu situasi persisnya, nanti saya pitar-putar dulu,” jelas Rickson Situmorang.

Rickson Situmorang baru satu hari bertugas sebagai Kapolres Sikka, menggantikan I Made Kusuma Jaya. Sebelumnya dia bertugas sebagai Kasubdit II Ditres Narkoba Polda Maluku. Sementara I Made Kusuma Jaya dipindahtugaskan ke Polda DIY menjabat sebagai Kabid Hukum. (vic)

Komentar ANDA?