NTTSATU.COM — ENDE — Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur mencatat jumlah penduduk miskin di wilayah ini pada keadaan Maret 2022 turun 1,13 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada 2021, tercatat persentase jumlah penduduk miskin di Kabupaten Ende sebesar 24,13 persen. Pada 2022 turun menjadi 23,00 persen, demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Ende Martinus Tulit Beni,SST MSI kepada nttsatu.com di ruangan kerja Senin (5/12/2022).
“Secara absolut, jumlah penduduk miskin di kabupaten ini pada 2021 sebanyak 66,38 ribu jiwa dan 2022 mengalami penurunan menjadi 63,40 ribu jiwa,”atau berkurangnya sebanyak 2,98 ribu jiwa,” katanya.
Lebih lanjut Martinus menjelasan Garis kemiskinan Garis (GK) merupakan penjumlahan dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk miskin.
Pada periode 2021 sampai dengan 2022, garis kemiskinan Kabupaten Ende naik
Rp 428 328 per kapita per bulan atau meningkat menjadi 473 403 per kapita perbulan sebesar 7,54 persen, dimana setiap kepala keluarga di Ende secara rata-rata 4 sampai 5 orang.berarti pengeluaran sebulan untuk satu kepala keluarga sebesar Rp 2.367.015 kalau dibawah dari itu dikategorikan miskin
Kepala BPS Ende juga menjelaskan indeks kedalaman kemiskinan merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan, sehingga semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.
Menurutnya, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) pada 2022 mengalami pegurangan sebesar 1,51 poin menjadi 4,88 dibanding 2021 yang sebesar 6,32.
Indeks Keparahan Kemiskinan (Proverty Severity Index-P2) memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin.
Sementara itu, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga mengalami penurunan juga yakni sebesar 0,64 poin menjadi 1,51 dibanding 2021yang sebesar 2,15 ujarnya
Bupati Ende Drs Achmad Djafar dalam menanggapi turunnya angka kemiskinan dia mengatahkan ini adalah suatu hasil kinerja pemerintah kabupaten Ende dalam meningkatakan kehidupan rakyat Ende karena berbicara angka kemiskinan dirinya merasa tertantang karena dalam keadaan dua tahun terakhir yakni tahun 2019 sebesar23,18 sedangkan angka provinsi 21,19 persen dan tahun 2020 meningkat kembali 23,76 presen sedangkan angka provinsi Nusa Tenggara Timur 20,90 persen Tahun 2021 angka kemiskinan meningkat lagi 24,13 persen sedangkan angka kemiskinan Provinsi Nusa Tenggara Timur 20,99 persen
Baru di tahun 2022 angka kemiskinan Ende kembali turun menjadi 23,00 walaupun masih jauh dari presentase kemiskinan provinsi Nusa Tenggara Timur yang hanya 20,05 persen Semua ini sudah terjawab hasilnya yakni pada tahun 2022 keadaan Maret penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 1,13 persen walaupun lambat tegasnya (ino)