DIA Menjadikan Segala- galanya Baik

0
202

Oleh: Rm. Ambros Ladjar, Pr

Hari Minggu Pekan XXIII Masa Biasa, 08 September 2024*. Bacaan. Yesaya 35 : 4-7a dan Yakobus 2: 1-5 dan Ijil  Mk 7: 31-37

Ada seorang bapa yang seusia sakit telinga, mata dan tenggorokan. Baginya sangat tersiksa, sebab sakit telinga yang membuat dia sampai tuli sama sekali tak bisa mendengar apapun. Sedangkan tenggorikan yang yang sakit mengakibatkan dia tak bisa berbicara dan makanpun jadi sulit. Baginya ketiga indra ini sangat vital sehingga dia harus berupaya menjumpai dokter untuk mendapat kesembuhan. Karena nekat dan serius berobat maka diapun akhirnya sembuh.

Nasib menjadi buta, tuli dan bisu mengakibatkan beban hidup. Karena orang alami masalah kepekaan indra sehingga membutuh bantuan sesama. Memang tak semua orang paham kesulitan kelompok difabel serupa ini. Banyak kali kita hanya prihatin dan fokus kepada orang buta padahal kita lupa melihat kedua tipe manusia lainnya karena mereka itu masih bisa bebas beraktivitas hidup. Ternyata orang tuli dalam injil itupun gagap sehingga harus segera dibantu Yesus.

Dari kisah penyembuhan yang dibuat Yesus, memang berbeda dengan cara yang lasim. Sebab menurut injil, penderita itu dipisahkan dari khalayak ramai. Yesus masukan jari ke telinganya lalu meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian Yesus menengadah ke atas langit dan berkata: *Efata! Terbukalah*. DIA tahu bahwa kuasa penyembuhan hanya datang dari Allah. Ketika itu terjadi keajaiban, sebab orang tuli itu mendengar dan mampu berbicara normal. Sebab telinga dan mulutnya sudah dibuka. Orang yang selama itu tak bisa buat apa apa malah menjadi baik. Yesus larang dia ceritakan hal itu, tapi peristiwa yang mengagumkan dirinya itu, tak mampu ia diamkan.

Kesembuhan total dialami justru karena kemurahan dan belas kasih Tuhan. Nabi Yesaya menegaskan dalam bacaan pertama tadi: *Allah sendirilah yang datang* untuk menyelamatkan kamu. Ketika itu mata orang buta dicelikkan. Telinga orang tuli dibuka dan mulut orang bisu akan bersorak sorai. Orang lumpuh akan melompat seperti anak rusa. Menurut Santo Yakobus, Allah memilih orang miskin agar kaya dalam iman. Mereka itulah yang menjadi ahli waris di dalam kerajaan Surga. Sebab selain Tuhan tak ada sesuatu pun yang mereka banggakan selama hidup.

Kesembuhan sungguh nyata terjadi justru karena orang percaya. Selain itu membutuh tuntunan agar sampai kepada dokter atau petugas medis. Mereka itu yang menjadi perpanjangan tangan kasih Tuhan. Orang yang tak berimanpun percaya kepada Yesus sebagai Anak Allah. Mereka bukan saja dibuka telinga dan mulut, tapi juga hatinya. Yesus ajak kita melihat diri ke masa depan dimana perlu dibangun relasi hidup yang pantas dan benar. Hal itu menuntut kesadaran mendalam sampai kepada tobat sejati. Dari perilaku yang salah dan sesat pikiran, kita menemukan ketenangan cara hidup yang benar.

Kita bersyukur karena Tuhan telah menciptakan kita sangat sempurna. Kaki, tangan, kepala, badan yang lengkap. Tuhan memberikan kita Satu mulut, Dua telinga maksudnya agar kita lebih banyak lagi mendengar dan bukan banyak berbicara. Di luar kemampuan diri, kita tidak bisa menyembuhkan orang tuli atau gagap jika tak mendengar. Dua mata supaya kita mampu melihat sesama yang malang dan tak beruntung nasibnya. Apakah kaum difabel masih luput dari perhatian kita pribadi?

*Salam Seroja, Sehat Rohani dan jasmani* di Hari Minggu buat semuanya. Jikalau ADA, Bersyukurlah. Jika TIDAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGI LAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu… Amin🙏🙏🙏🌹🌹✝️🪷🪷🤝🤝🎁🛍️💰🍇🍇🇮🇩

Pastor Paroki Katedral Kupang

Komentar ANDA?