Frans Sarong : Selama Ini Dermaga Wae Wole Hanya Bongkar, Belum Muat

0
575
Foto: Frans Sarong menyalami kemudian memeluk seorang nenek yang mendekatinya. Inilah bukti bahwa Frans Sarong ingin bersahabat dengan semua kalangan
  • Satus Pelabuhan Waewole Harus Ditingkatkan.

NTTsatu.com – BORONG – Frans Sarong, Bakal Calon Bupati Manggarai Timur 2018-2023 mengatakan, ada dua keunggulan besar yang ada di Watu Nggene, pertama, ada pelabuhan laut yakni Waewole. Kedua ada dataran luas padang tanjung bendera yang bisa digunakan sebagai lapangan berskala internasional.

“Selama ini Pelabuhan Wae Wole belum tercatat di dunia luar sebagai penghubung komoditas lokal. Padahal Manggarai Timur adalah ikon Kopi untuk NTT, dan masih banyak lagi komoditas lain”, ujar Sarong.

saat diundang untuk melakukan ritual Tapa Manuk di Kaju Karo, Waelengga-Watu Nggene Manggarai Timur, Selasa, 06 Pebruari 2018 tadi malam.

Namun, lanjut mantan jurnalis Kompas itu, semua penghubung jalur laut komoditas lokal masih menumpang di Manggarai dan Manggarai Barat. Sampai sekarang, ikon kopi itu hanya menjadi mimpi belaka.

Solusinya, lanjut Sarong, harus diberdayakan agar pelabuhan laut Wae Wole menjadi  pusat penghubung laut segala komoditas lokal Manggarai Timur. Selama ini Wae Wole masih digunakan hanya sebagai pengangkut semen dan bahan lain. Maka, hitungan secara ekonomis dan pemerdayaan masyarakat kita mengalami kerugian.

“Kita harus perdayakan agar pelabuhan Wae Wole itu tidak sekadar bongkar belum sampai pada muat. Kalau muat, akan sangat mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar”, tutur Sarong.

Foto: Pasangan Bacabup dan bacawabup Manggarai Timur, Frans Sarong dan Kasmir Don yang dikenal dengan paket Sarong-Kasmir

Dalam sesi diskusi, tokoh masyarakat  Watu Nggene, Agustonus Nggose, menekankan bahwa baru kali ini ada utusan Kota Komba bagian Kedaluan Rongga Koe dan Kepo yang tampil dalam pencalonan  Bupati Manggarai Timur.

“Saya sudah sarankan kepada keluarga, saatnya satukan kekuatan untuk  menangkan Frans Sarong dan Kasmir Don. Ini saatnya kita bagian Selatan harus kompak”, tegas Nggose.

Acara Teing hang ini merupakan rangkaian acara kunjungan dan tatap muka keluarga. Beberapa tokoh adat Watu Nggene berjanji dan bersedia menjadi bagian tim pemenangan lapis keluarga yang siap bekerja secara total untuk memenangkan pasangan Sarong dan Kasmir.

Selain pernyatan sikap puluhan tokoh masyarakat Kota Komba selatan dikukuhkan juga tim keluarga yang ingin bergabung dalam gerakkan pemenangan Sarong-Kasmir.

Dihadapan warga saat itu, Frans Sarong juga menyampaikan bahwa dirinya mengalami proses perjalanan yang sulit dan melewati tantangan besar saat maju dalam perhelatan pilkada Matim 2018.

Di Kediaman almarhum Frans Sadung, dan dihadapan ratusan keluarga besar dan perwakilan tokoh masyarakat Kelurahan Watu Nggene, usai melakukan ritual Teing Hang dan Tapa manuk, Frans Sarong meminta maaf atas penundaan kejelasan proses loby pada partai politik yang ia lakukan saat ingin maju sebagai Calon Bupati Manggarai Timur.

“Sejujurnya, saya hampir mundur dari  perhelatan ini, ada banyak tantangan yang begitu besar. Namun, berkat doa bapak ibu saya berhasil keluar dari lubang jarum”, jelas Sarong.

Lanjut Dia, semua keluarga, terkhususnya Kota Komba Selatan tetap menjaga soliditas yang sejak lama dibangun. Walaupun terseok-seok dan akhirnya kita berhasil mendaftar di KPU Manggarai Timur.

Lebih jauh, Frans Sarong meminta kepada semua masyarakat untuk satukan kekuatan untuk paket Sarong-Kasmir. (Tim Media Sarong-Kasmir)

Komentar ANDA?