BORONG. NTTSatu.com – Hujan deras disertai angin kencang sudah sepekan ini melanda wilayah kabupaten Manggarai Timur (Matim), Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Beberapa rumah Warga dan Salah satu sekolah di Kecamatan Sambi Rampas mengalami kerusakan serius.
Anton Dergong, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) Matim kepada NTTSatu.com Jumat (23/12) mengatakan, kemarin (Kamis,22/12) malam, beberapa Kepala Desa (kades) melalui telepon melaporkan kejadian yang terjadi di beberapa Desa di Manggarai Timur.
“Kita masih mendata berapa rumah dan sekolah yang diterjang angin dalam sepekan ini,” katanya.
Dari data sementara berdasakan laporan cepat dari team BPBD katanya, sekolah yang mengalami kerusaka paling parah adalah TRK Alkalam di Kecamatan Sambi Rampas dimana sekolah yang terdiri atas tiga ruang belajar tersebut semua atap dihantam angin pada Kamis 22 Desember 2016 siang.
Selain itu data rumah warga yang rusak terdapat di di Desa Raja Kecamatan Borong , 2 Rumah warga rusak berat diterjang angin. Di desa Golo Loni Kecamatan Rana Mese ada rumah warga tertindis pohon yang tumbang.
“Kita masih harus tunggu data yang valid dari team kami yang sedang mulai bekerja mendata disusul pemerian bantuan darurat bagi korban bencana tersebut,” katanya.
Sementara ada juga laporan longsor di jalan provinsi tepatnya di hutan Bangga Rangga TRK 113 di kecamatan Poco Ranaka yang membuat kendaraan menuju kecamatan Elar ,Kecamatan Poco ranaka Timur, Lamba Leda dan Sambi rampas sulit melintasi wilayah tersebut.
Sampai dengan sekarang di tengah hujan dan angin tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah bekerja sama dengan instansi terkait, desa, camat, polisi ,TNI dan elemen penting lainya agar bahu membahu menyelamatkan korban dan mendata korban bencana alam di Matim.
“Terimakasih bagi pihak yang memberikan informasi yang cepat dan akurat kepada kami sehingga bisa ditangani lebih cepat,” katanya.
Dia beraharap agar Manggarai Timur selalu waspada dan berjaga –jaga, mengingat sebagian besar warga Matim tinggal di daerah dengan topografi yang berkemungkinan terjadi bencana longsor, banjir dan mudah diterjang pohon yang tumbang.
“Kita sudah memberikan himbauan dan peringatan bagi masyarakat Matim yang tinggal di wilayah rawan bencana tersebut,: tambahnya. (mus)