Ia Akan Bersemayam di Atas Takta Kemuliaan-Nya dan Memisahkan yang Satu dari yang Lain

0
503

Oleh : Rm. Ambros Ladjar, Pr

 

Hari Minggu Pekan XXXIV Masa Biasa*, 26 November 2023. Bacaan. Yeh 34: 11-12, 15-17 & 1Kor 15: 20-26a, 28 dan Ijil Mt 25: 31-46.

Gelar pahlawan revolusi dan nasional Indonesia lasimnya diberikan oleh pemerintah Republik Indonesia. Media lokal beberapa waktu lalu juga sempat memberitakan bahwa banyak orang kecewa karena bapa Drs.Frans Seda gagal diberi gelar pahlawan nasional. Pahlawan dihargai lantaran tindakan dan jasa besar mereka yang dianggap heroik membela tanah air. Keberanian itu didefinisikan sebagai perbuatan nyata yang dikenang dan diteladani warga masyarakat sepanjang hayat hidup. Karena mereka amat berjasa luar biasa bagi kepentingan nusa bangsa.

Hari ini adalah Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam. Sekaligus juga menjadi pelindung Gereja Paroki kita Katedral Kupang. Kita mengakhiri sebuah lingkaran tahun Liturgi dan kita akan memasuki masa Adven pekan depan. Perayaan pada akhir tahun liturgi ini hendak mengingatkan kita akan kedatangan Kristus yang kedua kalinya bersama para malaekat. Kebesaran-Nya sebagai raja tampak dalam tindakan-Nya melayani. Saatnya DIA duduk di takta kemuliaan dan mengadili semua orang. Ibarat domba dipisahkan dari kambing. Orang benar akan masuk ke dalam kemuliaan kekal. Sedangkan orang yang terkutuk akan masuk dalam siksaan yang kekal.

Yesus menjadi Raja untuk orang beriman yang Hidup dan yang mati. Menarik jikalau kita menyimak lukisan nabi Yehezkiel tentang Kristus Raja di atas bumi. DIA bertindak begitu manusiawi. DIA bukan penguasa lalim yang menindas, melainkan sebagai Gembala yang baik. Dengan penuh belas kasih dan murah hati, Ia perhatikan kawanan domba-Nya maka DIA berusaha mencari yang hilang. Mereka yang tersesat dibawa pulang, yang luka dibalut, yang sakit dikuatkan. Sebaliknya mereka yang gemuk dan kuat dilindungi dan menuntun semua mereka sebagaimana mestinya seorang gembala.

Di akhir tahun liturgi, dan dalam perayaan Pesta pelindung paroki, kita sejenak perlu mengevaluasi diri. Dalam biasan kata-kata nabi Yehezkiel, kita melihat peran dan tanggungjawab kita. Kami para gembala di Gereja tentu tak sempurna dan paripurna melakukan tugas pelayanan pastoral. Juga bapa ibu yang dipercayakan pastor sebagai ujung tombak. Pengurus dewan paroki, dewan stasi dan Kelompok umat basis. Bagaimana rasa peduli kita? Kita perlu membangun Komunikasi, Relasi dan Kolaborasi (KRK) yang baik saat ini. Sudah cukup dampak pandemic covid yang mengkuatirkan sehingga tak usah cari beban hidup tambah lagi.

*Salam Seroja, Sehat Rohani dan Jasmani* di Hari Minggu buat semuanya. Jikalau ADA, Bersyukurlah. Jika TIDAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGI LAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu… Amin🙏🙏🙏🌹🌹✝️🪷🪷🤝🤝🎁🛍️💰🍇🍇🇮🇩🇮🇩

Pastor Paroki Katedral Kupang

Komentar ANDA?