Jelang Natal, Harga Bawang di Ruteng Meningkat

0
567
Foto: Bawang di pasar Kota Ruteng

RUTENG. NTTSatu.com- Jelang hari Raya Natal dan Tahun Baru, harga bawang di pasar Inpres Ruteng ibu kota Kabupaten Manggarai meningkat dari harga Rp 30 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu per kg. Hal ini disebabkan karena pasokan bawang kebutuhan masyarakat di Ruteng didatangkan dari Makasar, Sulawesi Selatan.

Hal ini dikatakan Sony Din seorang pedagang Bawang yang dijumpai NTTSatu.com ,Kamis (22/12) di pasar inpress Ruteng, Manggarai. Dia mengatakan, selama ini harga bawang hanya berkisar Rp 25 ribu. Bawang itu merupakan produksi petani Kecamatan Reok dan dari Pota Kabupaten Manggarai.

“Belum musim panen bawang dari Petani Reo dan Pota sehingga Bawang didatangkan dari Makasar, dan harganya memang meningkat,” ujarnya.

Harga bawang merah dan putih di pasaran rata-rata hampir  sama dimana harga per kg mencapai  Rp 40 ribu. “Kalau bawang dari Bima harganya hanya sebesar Rp 30 ribu,” katanya.

Dia menjelaskan, jika dijual dengan harga dibawah Rp 40 ribu, para pedagang bawang di pasar inpres Ruteng tidak bisa mendapatkan keuntungan apapun.

Selama beberapa hari menjelang hari raya  Natal, meskipun dengan harga meroket para pelanggan tetap membeli bawang untuk kebutuhan menyambut hari raya Natal . “Beberapa  hari belakangan ini, setiap hari awing yang terjual setiap hari kurang lebih 200 kg.” kata sony.

Sementara seorang pembeli,   Hanis Human yang dimintai komentarnya terkait harga bawang yang melambung tinggi jelang perayaan Natal menyatakan, memang tidak bisa dihindari. Meskipun harga meningkat, tetapi bawang tetal dibeli karena kebutuhan untuk hari raya.

“ Ya… sudah biasa terjadi di pasaran menjelang hari raya seperti ini. Tidak bisa dihindari kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat,” katanya.

Meski demikian, dia berharap agar Pemerintah mengontrol harga sembako di pasaran agar para pedagang tidak menaikan harga seenaknya karena permintaan pembeli tinggi menjelang hari raya seperti ini. (mus)

Komentar ANDA?