Ketua Umum Ikatan Motor Indonesi (IMI) dan Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) ini menerangkan, melalui penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-17 2023, untuk pertama kalinya Indonesia menggunakan teknologi Asisten Wasit Video alias Video Assistant Referee (VAR) , sekaligus teknologi garis gawang atau teknologi garis gawang.
Menjadi pengalaman berharga bagi Timnas Sepakbola U-17 Indonesia, karena mereka bisa merasakan bertanding dengan “diawasi” kedua teknologi canggih yang telah digunakan oleh FIFA di berbagai event pertandingan kelas dunia.
Penggunaan VAR menuntut pemain agar lebih cerdas saat tampil di lapangan.
Karena kesalahan kecil apa pun yang dilakukan pemain, bisa dipantau oleh VAR dan menjadi bahan pertimbangan wasit untuk mengambil keputusan. Penggunaan VAR sempat menguntungkan Indonesia.
Gawang Indonesia sempat bobol pada menit ke-44, namun selebrasi Ekuador hanya bertahan beberapa saat setelah gol dianulir VAR karena Collahuazo terjebak offside.
“Penggunaan kedua teknologi tersebut menjadi tonggak baru dalam perjalanan sepakbola Tanah Air, agar kedepannya bisa menggunakan kedua teknologi tersebut dalam setiap event pertandingan sepak bola, baik di Liga Nasional maupun dalam pertandingan internasional,” pungkas Bamsoet. ***/nttsatu