Pj. Gubernur NTT Menanam Anakan Pohon Balsa dan Asam di Desa Silu Kabupaten Kupang

0
75

NTTSATU.COM — KUPANG — Penjabat Gubernur NTT Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P berkesempatan melakukan penanaman anakan pohon Balsa dan Asam di Desa Silu Kabupaten Kupang pada Sabtu 11 Januari 2025.

Penjabat Gubernur NTT didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi  NTT Ondy Siagian, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Frederik Koenunu yang juga merupakan Pembina Yayasan Gaharu Global Mandiri, Kepala Desa Silu Mikael Takel dan Kelompok Masyarakat Binaan Yayasan Gaharu Global Mandiri.

Penjabat Gubernur dalam arahannya mengungkapkan pentingnya menjaga kelestarian dan konservasi lingkungan sebagai bentuk cinta lingkungan dan rasa syukur. ”Kita menaman pohon balsa dan asam ini sebagai upaya deforestasi. Selain itu kita lakukan fungsi konservasi dan mempertahankan sumber daya air. Ini sebagai wujud rasa syukur dan kecintaan kita kepada bumi dan lingkungan,” ungkap Gubernur.

”Penanaman pohon ini sangat berdampak pada iklim yang baik. Saat ini Perubahan iklim dapat menyebabkan bencana seperti kekeringan, banjir dan longsor. Agar kita menjaga bumi kita tetap sehat maka salah satu yang kita lakukan yaitu penanaman pohon ini. Adapun juga yang dilakukan di area pantai adalah menanam mangrove sementara itu untuk area bukit dan pegunungan kita tanami pohon seperti ini. Ini harus jadi budaya kita untuk menjaga hubungan yang harmonis antara manusia dan alam sekitar,” jelasnya.

”Terima kasih Kelompok Masyarakat Binaan Yayasan Gaharu Global Mandiri di Desa Silu ini dalam kegiatan penanaman pohon balsa dan asam ini,” ungkap Andriko.

Selain itu ia juga mengungkapkan pentingnya pemanfaatan lahan untuk peningkatan produktivias pangan. ”Saat ini sudah mulai masuk musim hujan maka ayo kita menanam tanaman yang juga mampu mendukung swasembada pangan seperti jagung dan padi gogo. Ini diharapkan dapat dilakukan dengan pemanfaatan lahan yang luas untuk peningkatan ekonomi masyarakat”, kata Andriko.

”Saat ini sudah ada Program Makan Bergizi Gratis. Saya ingin agar sumber bahan pangan lokal dipakai untuk program tersebut. Dengan terciptanya swasembada pangan maka akan turut berdampak pada suplai Program Makan Bergizi Gratis berasal dari potensi lokal. Sayuran dari para Petani kita serta daging dan telur ayam berasal dari Peternak dan juga ikan datang dari hasil tangkap Nelayan lokal. Jadi ada perputaran ekonomi disini,” papar Pj. Gubernur.

Semenara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Frederik Koenunu yang juga merupakan Pembina Yayasan Gaharu Global Mandiri menjelaskan pelaksanaan penanaman pohon balsa dan asam tersebut dilakukan sejalan dengan program program pemerintah terkait kecintaan lingkungan dan pelestarian lingkungan.

“Urusan Pelestarian Lingkungan ini bukan saja tugas pemerintah saja melainkan tanggung jawab semua pihak,” kata Frederik. (sipers adpim)

Komentar ANDA?