“Ini juga menjadi mimpi Gubernur NTT Viktor Laiskodat, agar seluruh UMKM di Kota Kupang harus menjadi lokomotif penggerak ekonomi di NTT,” ujar George Hadjoh dalam sambutannya.
Menurut George Hadjoh, lokasi kuliner Palapa yang baru diresmikan tidak boleh hanya dijadikan tempat kuliner semata. Harus ada event ikutan yang bisa menghadirkan seluruh masyarakat Kota Kupang.
“Karena Kota Kupang ini membutuhkan hiburan yang luar biasa, sehingga kerja kolaboratif harus dibangun untuk membuat kota ini maju lebih cepat,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, selain wisata kuliner Palapa, Kota Kupang juga memiliki pusat kuliner lain, seperti wisata kuliner Kelapa Lima dan LLBK yang diresmikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
“Jadi di sini kita mau buka spot dan ruang baru untuk semua UMKM, sehingga kita harapkan ekonomi di Kota Kupang ini bisa bergerak 24 jam,” ungkapnya.
Ia menambahkan, 2023 merupakan tahun kebangkitan bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan pendidikan di Kota Kupang.
“2023 adalah tahun kebangkitan UMKM dan pendidikan di Kota Kupang, jadi saya kira dengan kerja kolaborasi kita akan tunjukan kepada Indonesia dan dunia bahwa Kota Kupang ini kota yang luar biasa,” tandanya.
Untuk diketahui, rencana itu digagas Pemkot Kupang melalui instansi teknis Dinas Pariwisata (Dispar), berkolaborasi dengan Keluarga Besar Putra Putri Purnawirawan Polri (KBPPP) Resta Kupang Kota.
Ina Djara, Ketua Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri Kota Kupang, sebagai pengelola Wisata Kuliner Palapa, mengungkapkan bahwa inisiasi dibukanya lokasi ini adalah dari Penjabat Walikota Kupang dan Forkompimda.
“Lalu melalui Kapolresta sebagai pembina kami di KBPP, kemudian kami didorong untuk melakukannya, selain itu juga ada juga masukkan dari Kajari Kota Kupang,” jelasnya
Menurutnya, memang banyak konsekuensi yang diambil dari pembukaan lokasi ini, yakni penutupan dan pengalihan jalan. Namun, Ia optimis semua akan lancar karena ada bantuan dari Kapolresta.
Ia juga menjelaskan bahwa konsep wisata ini adalah kerapihan, kebersihan dan keindahan. Sehingga ia mengharapkan dukungan dari semua pengunjung dan penjual agar tetap menjaga kebersihan lokasi tersebut.
“Konsepnya lesehan menggunakan trotoar jalan, kita juga buka live musik, dan dibuka dari pukul 18.00 Wita-24.00 Wita,” ungkapnya
Pengelolaan lokasi ini, lanjutnya, tidak hanya dilakukan oleh KBPP Polri Kota Kupang sendiri, namun dikelola bersama dengan pihak Kelurahan Oebobo dan Karang Taruna.
“Ini adalah kontribusi kami mendukung pemerintah, sampai saat ini sudah ada 201 UMKM yang mendaftar, namun lapak yang tersedia hanya 125 dimana 1 lapak menggunakan area seluas 3 meter,” jelasnya. (nttsatu)